semangku mie dan irisan beberapa sawi
kau lahap tergesa-gesa
seakan mengejar kereta terakhir di stasiun
sedang semangkuk mieku
aku nikmati perlahan helai demi helai
seperti menertawakan 20 tahun kehidupan
semangkuk mie dan orang yang melolong
kita mulai tertawa dan bercerita
tentang siapa dia dan ini-itu
lalu semamngkuk miemu habis dan semamngkuk mieku masih
aku tetap nikmati helai demi helai
memikirkan 20 tahun kemudian
dan sesekali mencuri pandang matamu
yang masih lekat memandang sawi-sawi di mangkukku
semangkuk mie yang hampir habis dan tetap memaksa tertawa
lalu kita pulang dalam pekat malam
sambil menunggang bayangan aku memperhatikan
sebentuk punggung yang kunikmati dalam gelap mulai terang
semangkuk mie telah habis : aku dan kamu
2 komentar:
aku suka ini!
baguuss!
terimakasih dan sama-sama...
Posting Komentar